Kamis, 06 Juni 2013

Ash-Shahid

Saksi, Dia yang hadir setiap saat serta tempat dan mengamati segala sesuatu
Allah sendiri menjadi saksi kebenaran dari apa yang diberikan kepadamu
Digambarkan mempunyai Kemampuan untuk melihat semua
Pelajaran bagi kita adalah untuk selalu menegakkan keadilan dan kebenaran

Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari [kesalahan] dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS.4 An-Nisa :79)
[Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu], tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikatpun menjadi saksi [pula]. Cukuplah Allah yang mengakuinya. (QS.4 An-Nisa :166)
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabiiin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. (QS.22 Al-Hajj :17)
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda [kekuasaan] Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup [bagi kamu] bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?
(QS.41 Fussilat :53)
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS.48 Al-Fath :28)

Atribut “al-Shaheed” berasal dari shuhood, [mata] Saksi, dan Membutuhkan Pengetahuan oleh pengamatan Allah adalah al-syahid Karena dia hadir dan mengamati semua Makhluk.
Al-Shaheed yang selalu ada, dari tidak ada kerajaan-Nya sama sekali bisa hadir, semuanya termasuk dalam ranah kerajaan-Nya itu.
Mengatasi Rasul, Allah berfirman dalam QS al-Nisa Berikut ‘:
Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari [kesalahan] dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS.4 An-Nisa :79)
Artinya, Allah sudah cukup sebagai saksi bagi semua orang tentang kebenaran pesan Anda: Dia bersaksi Bahwa Rasul yang tidak Memiliki kontrol penuh atas hamba-Nya.
Dalam Surat al-Ana`am, mengatakan,
… Katakanlah: “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah: “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu… ” (19)
Artinya, untuk penjelasan itu Apakah Kami, “Mintalah mereka: Apakah saksi yang paling besar Katakanlah: Allah memberi kesaksian dengan Regard bagi Anda dan saya“.
Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk meminta orang-orang kafir,
“siapa Kesaksian adalah yang terbesar dan PALING akurat?” Lalu aku memerintahkan dia untuk memberitahu Mereka Bahwa terbesar adalah kesaksian Sang siapa pernyataan tidak mengizinkan ruang untuk berbohong atau bersalah.
Di Surat Yunus, mengatakan,
Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu [kepada kami]“. (29)
Cukuplah Allah sebagai Saksi, Orang musyrik, dan sebagai Hakim Antara kami dan Anda, karena Dia adalah SEPENUHNYA berpengetahuan kondisi kami dan Anda.
Dalam Al-Taubah, Yang Allah berfirman,
Mereka [orang-orang munafik] mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka [dari medan perang].
Katakanlah: “Janganlah kamu mengemukakan `uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, [karena] sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya.
Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan“. (94)
Artinya, Dia tahu apa yang Anda sembunyikan atau ungkapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar